Langsung ke konten utama

Postingan

Surat untuk Suamiku

Untuk suamiku yang aku cintai, Terima kasih, Mas… Terima kasih karena kamu selalu hadir untuk aku, di saat aku merasa rapuh, di saat aku merasa takut menghadapi masa lalu yang berat. Terima kasih karena kamu nggak pernah menanyakan siapa aku dulu, karena yang kamu pedulikan adalah siapa aku sekarang dan siapa aku bersamamu. Aku tahu aku punya cerita di masa lalu, tapi kamu menerima semua itu dengan hati yang penuh pengertian, tanpa pernah membuat aku merasa rendah atau kurang. Aku bersyukur hanya denganmu aku belajar tentang cinta dan makna kebersamaan yang sebenarnya—kamu adalah orang pertama dan satu-satunya yang membimbing aku dalam ikatan halal. Kamu nggak hanya menjadi suamiku, tapi juga rumah untuk hatiku, pelindung untuk hidupku, dan sahabat yang aku percaya sepenuhnya. Aku bersyukur Allah menjagakan aku untukmu, setelah semua badai yang pernah aku lalui. Kamu adalah jawaban dari doa-doaku yang paling tulus. Aku ingin selalu ada di sisimu, mendukungmu, mencintaimu, dan berjuang ...
Postingan terbaru

Ketika Sakit Menjadi Jalan Pulang

 Ada masa dalam hidupku ketika aku berpikir sakit ini adalah akhir dari segalanya. Tapi ternyata, justru disitulah Allah mengajarkanku untuk pulang. Ini bukan hanya cerita tentang tiroid, imunoterapi, atau operasi yang harus kujalani. Ini adalah kisah tentang bagaimana Allah menyembuhkanku perlahan - lewat rasa sakit, air mata, dan cinta dari orang-orang yang tetap bersamaku. Ada masa dalam hidupku ketika segalanya terasa runtuh, tubuhku lemah, pikiranku lelah, dan hatiku patah. 2008 saat itu aku masih muda, sedang menempuh kuliah, punya impian besar dan sedang mencintai seseorang yang kuanggap akan menjadi imamku . Kami sempat merencanakan pernikahan, tapi takdir berkata lain. Segalanya berakhir di saat aku begitu yakin. Aku tahu aku dulu salah. Aku terlalu mencintai manusia hingga lupa bahwa cinta sejati hanya milik Allah. Harusnya aku berhenti ketika tanda-tanda sudah jelas, tapi aku ngeyel aku terlalu cinta, terlalu yakin. Dan ketika hubungan itu berakhir, aku menahannya sendir...

✉️ Untuk Putriku Tersayang

Nak, Saat kamu membaca surat ini, mungkin kamu sedang belajar tentang cinta. Mungkin kamu sedang menyukai seseorang, atau mungkin kamu sedang bertanya-tanya: "Bagaimana aku tahu kalau dia benar-benar mencintaiku?" Bunda ingin kalian tahu: Cinta itu bukan sekadar kata. Bukan bunga. Bukan janji-janji di bibir. Cinta itu adalah seseorang yang tidak membuatmu mempertanyakan harga dirimu setiap hari. Bunda pernah jatuh cinta. Pada seseorang yang berkata manis, terlihat agamis, dan mengaku mencintai Bunda sepenuh hati. Tapi ternyata… cintanya hanya manis di awal. Ia membuat Bunda merasa ragu, membuat Bunda merasa kecil, dan meninggalkan Bunda dengan luka yang lama sekali sembuhnya.. Ia bersumpah atas nama Allah, tapi itu tidak menghentikannya untuk melukai. Karena, nak, bahkan sumpah bisa ditebus dengan kifarat. Tapi luka di hati seorang perempuan? Tidak ada kifaratnya. Kemudian, Allah kirimkan laki-laki lain dalam hidup Bunda. Saat awal kenal, dia tinggal jauh — Riau dan Kalimanta...

Surat Untuk Copi

   Maaf ya nak,, karena bunda harus membagi waktumu dengan yang lain, bukan karena bunda tak sayang tapi memang inilah yang terbaik yang bisa bunda lakukan saat ini, Insyaallah tidak akan mengubah rasa sayang bunda sama kamu.    Terkadang kita harus memilih dan mengorbankan yang lainnya, bukan bunda tak memilihmu, bukan tak mementingkanmu, bukan pula ingin mengorbankanmu, tapi inilah jalan yang harus bunda tempuh untuk saat ini, demi kamu, demi ayahmu, dan demi yang lainnya.    Kadang kita sampai tak bertemu, bunda pulang saat kau terlelap, sebetulnya sedih karena tak sempat mengobrol dan bermain denganmu, tapi meskipun begitu copi selalu ada dalam pikiran dan hati bunda,,,  

Shofiyya 11 M

foto ini diambil bulan Mei kemaren pas sofi masih 10m, sekarang anaknya udah bisa lari kesana kemari,, alhamdulillah sofi dah bisa jalan lancar dari setahun, dah pinter ngomong juga,, banyak banget dari sofi yang bikin takjub,, mudah-mudahan sehat terus dan makin pinter serta shaleha ya nak,, amin,,

Terima kasih mas,,

Terima kasih sudah menjadi imamku,, Terima kasih untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kami,, Alhamdulillah ya Allah engkau memberikan ku seorang suami yang baik, shaleh dan bertanggung jawab, yang perhatian, dan selalu ingin yang terbaik untuk keluarganya, yang lemah lembut, dan yang memberikan kepercayaan pada istrinya Bersyukur memiliki keluarga yang baik, ibu dan bapak yang luar biasa, selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, bapak dan ibu mertua yang baik, yang sudah mendidik anaknya untuk menjadi suami yang baik, adik-adik yang baik dan teman-teman yang baik, serta putri yang cantik, cerdas, lucu, dan baik, Alhamdulillah,,

Cerita cinta Aku dan Mas (Antara Nekat dan Takdir)

Kadang aku masih tertawa kalau mengingat bagaimana semuanya terjadi di tahun  2011. Kami baru kenal Maret, mulai dekat Akhir Mei, lalu di akhir Agustus sudah lamaran, dan Menikah di September. Dulu aku pernah hampir menikah. Semuanya sudah siap: baju akad sudah dibeli, rumah sudah dibereskan, konsumsi sudah disiapkan. Tapi disaat akhir ada salah paham dan semuanya batal begitu saja. Sejak itu, aku belajar bahwa kadang sesuatu yang tampak 'siap' belum tentu jadi, dan sesuatu yang tampak terlalu cepat bisa jadi jalan terbaik. Jadi ketika suamiku datang, aku mengikuti kata hati. Kami bahkan sudah cetak undangan, daftar ke KUA , beli souvenir, dan bayar MUA sebelum lamaran resmi. Aku baru pertama kali bertemu mertua saat lamaran, semua komunikasi hanya lewat telepon karena tinggal di Riau . Hari lamaran pun penuh cerita - bulan Ramadan , bapakku masih santai keluar mencari takjil , belum siap apa-apa. Baru ketika tahu calon menantu sudah dekat rumah, langsung heboh! Undangan dise...