25 Mar 2011

23 Sudah..

20 Maret 2011, berkurang satu tahun jatah usiaku flash back ke masa lalu, saat aku pertama hadir ke dunia di minggu sore 23 tahun silam, aku lahir prematur, kontraksi terjadi saat mama sedang belanja dengan bapak di salah satu pertokoan di Bandung, karena waktu itu kandungan mama baru memasuki bulan ke delapan. Rupanya aku sudah tak sabar untuk melihat dunia, mama dilarikan ke rumah sakit Cibabat namun pihak rumah sakit tidak sanggup menangani kondisi mama, lalu mama dirujuk ke RSHS.

 Aku lahir dengan berat 2.5 kg, aku keracunan air ketuban, tubuhku menjadi kuning, dan badanku hanya seukuran botol air mineral 75 ml, dan aku diinkubator selama 2 minggu.  Aku tidak dapat minum ASI, hanya selang infus yang menancap ditubuh mungilku, dokter memvonisku tak kan hidup lama, aku dirawat selama 3 bulan, biaya yang dihabiskan pun sudah tak terhitung lagi, apalagi untuk ukuran Bapak yang hanya seorang guru, aku pulang ke rumah dengan status pulang paksa.

Takdir mengatakan lain, aku masih hidup hingga detik ini, saat jemariku  menuliskan patah demi patah kata, mungkin sebagian waktuku memang kuhabiskan untuk meminum obat, dan tempat yang paling banyak kukunjungi adalah rumah sakit, namun aku bisa hidup normal, bisa merasakan yang orang sehatpun belum tentu bisa merasakannya, Allah memberiku nikmat untuk memiliki keluarga yang luar biasa, keluarga yang memiliki cinta dan ketulusan, yang membuatku ingin terus bersinergi, memberikanku kedua orang tua yang selalu menjaga dan merawatku, mengajarkanku kebaikan dan keikhlasan. memberikanku kesempatan untuk merasakan sekolah, dari SD hingga kuliah. Membantuku dalam menggapai semua cita-cita, memudahkan semua urusanku, sampai sesuatu yang dianggap orang tidak mungkin terjadi padaku.

Nikmat yang tak terkira saat kau memudahkanku untuk mendapatkan pekerjaan, lamaran pertama yang aku buat dan profesi yang sangat mustahil dengan keadaan dan ilmu  yang  aku punya. Cita-cita yang nyaris tenggelam seiring ambruknya kesehatannku saat menyusun tugas akhir, yang hampir aku tak bisa menyelesaikannya karena harus bolak-balik ke RS, air mata yang mengalir saat aku telepon sahabatku Septi dan mengatakan aku tak sanggup untuk terus lanjut, bagaimana aku bisa mengerjakan aplikasiku jika mataku saja tidak bisa melihat dengan baik, dan aku berniat untuk cuti, tapi dia, dan dosenku Pak Santoso mensupport aku agar terus maju, akhirnya kuselesaikan tugas akhirku dalam waktu 2 minggu. saat sidang pun Engkau tak pernah putus menunjukan karunia-Mu, semuanya berjalan dengan lancar, tak ada revisi, Alhamdulillah Ya Rabbi.

Satu pertanyaan orang-orang yang hingga kini masih terngiang, lulus nanti mau kemana din? aku tau, banyak orang meragukanku, karena aku sakit-sakitan, mereka banyak menyarankanku untuk menikah dan menjadi ibu rumah tangga saja, aku pun sempat berfikir apa aku hanya bisa seperti itu, aku ingin bekerja, aku ingin mandiri dan tidak tergantung pada keluargaku.

Tapi KeajaibanMu memang tak pernah berakhir, Omku tiba-tiba sms dan bilang ada lowongan programer di salah satu perusahaan. Meski aku tau, qualifikasi ku tidak memenuhi untuk itu, aku hanya ingin mencoba, kumasukan surat lamaran pertamaku, mamaku setia menemaniku test di Jakarta, menginap 3 hari di rumah om, dan saat itu mama jatuh sakit, aku ngga tau harus gimana aku bingung harus lanjut interview sedangkan mama sakit, aku ingin pulang saja ke rumah, apalagi di rumah bapak juga sakit, pikiranku bercabang, tapi aku tak pernah kehilangan orang yang memotivasiku, ada Abang yang menguatkanku agar kembali mengikuti test, dia bilang orang tua sakit karena banyak pikiran, kalo kamu kerja Insyaallah mengurangi pikiran bapak sama mama juga, dan kamu bisa buat mereka seneng. Engkau mengabulkan cita-citaku untuk bisa bekerja sebelum wisuda, sekarang hampir dua tahun dari waktu  itu, saat yang penuh dengan ujian.

Hari ini mungkin belum banyak perubahan yang berarti, namun aku tak ingin menyerah dengan keaadanku, tak dapat terucap semua Nikmat yang Kau berikan padaku, Innallaha Ma Anna, itu menjadi diriku, Engkau selalu ingat padaku, tapi tak begitu dengan aku, masih banyak khilaf dan dosa yang kuperbuat, semoga aku dapat memperbaiki imanku agar  itu tak hanya sebagai kata.  

Mama, Bapak, Adek dan semua keluargaku tak banyak kata yang bisa kuucap, terlalu banyak pengorbanan dan cinta tlah kalian berikan, aku ingin selalu menjadi bagian dari kalian, buat Septi, Devi, Abang, dan Tsalima crew makasi dah mau membantuku dan mengisi sebagian episode dari kehidupanku, buat bantuan temen-temen lainnya yang tak bisa kuhitung semoga Allah membalas semua kebaikan kalian..

Love u all

18 Mar 2011

Sehat itu Nikmat, Indah, dan Mahal

Hari ini kesiangan masuk kantor, gara-gara dah beberapa hari kena insomnia terus fiuhhhhhh…  akhirnya bangun telat deh.. nasib anak kosan ngantri pula dikamar mandi akhirna pontang panting dah, yang biasanya jalan kaki akhirnya setengah jalan, liat tukang ojek langsung tarik mang haghaghagh.
Aku si emang dah biasa tidur larut, kebiasaan dari kuliah, biasanya diatas jam 11 baru bisa tidur, tapi katanya itu ndak baik buat kesehatan jadinya dah beberapa bulan ni mencoba tidur lebih awal, tapi entah karena Jakarta lagi panas-panasnya kali ya susahnya mau tidur cepet, gerah banget kalo malam trus kalo pake kipas angin jadinya masuk angin arghhhhh bikin emosi jiwa raga. Sengaja ngga cari kosan yang ber Ac karena aku punya alergi,emang ngga cocok jadi orang kaya hehehehe. Masalah alergi ini pernah buat ak bolak-balik ke RS setiap minggu selama 2 tahun, cukup menghabiskan banyak duit dan waktu. Untungnya dulu masih pake ASKES jadi aku cukup bayar Rp.2500 buat daftar dan Rp.5500 buat terapinya . Owh ya… alergi yang aku punya ini bukan alergi makanan tapi rhinitis alergi yaitu reaksi alergi terhadap bulu, jamur, serbuk sari,dll. Pokoknya waktu dilakuin SPT(Skin Prick Test) yaitu pemeriksaan buat tau seseorang itu mengidap alergi atau engga, aku ada 9 zat yang positif  alergi.

Setelah di periksa SPT itulah aku sering bolak-balik RS, sebenarnya dari kecil aku udah sakit-sakitan, hmm bukan dari kecil tapi dari lahir, aku lahir premature dan dirawat di RS Hasan Sadikin selama 3 bulan karena keracunan air ketuban, dari SD hingga SMA aku sering ngga masuk sekolah, karena kalau ngga demam, maag ku kumat, ya aku punya maag juga karena pola makan yang jelek, dulu aku ngga terlalu suka makan nasi, dan aku sangat suka sekali dengan makanan pedas alhasil maag ku kronis. Meskipun aku sering sakit tapi ngga sampe yang dirawat makanya aku berobat ke dokter umum saja, pernah waktu SMP aku sakit berat, dan periksa ke spesialis dalam, katanya pembengkakan jantung dan kemungkinan ada gangguan dengan hormonku, aku harus periksa lab yang waktu itu harganya sangat mahal jadi aku hanya berobat untuk jantungku saja, aku ingat dokternya waktu itu bilang nanti kalau aku sekolah ngga boleh yang terlalu capek, maksudnya ngga boleh terlalu banyak aktifitas karena  waktu itu juga setiap pulang sekolah pasti aku harus berbaring dulu sebelum mengganti seragam dan melepas sepatu, karena badanku rasanya lemas sekali dan bajuku pasti basah karena keringat dingin.
Lepas SMP aku masuk SMA dan menjalani aktifitas seperti anak-anak lainnya, karena waktu SMP aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, maka waktu SMA aku banyak ikut kegiatan di sekolah, aku aktif di beberapa ekstrakulikuler meski tetap sering bolos sekolah juga, yups kalo dulu bolos karena sakit sekarang nambah bolos karena ikut eskul, jadinya makin sering ngga masuk kelas deh. Guru-guruku di SMA udah mafhum dengan keaadaanku, jadi aku ngga pernah dipersulit untuk tugas atau ujian susulan, yang membuat aku selalu bertahan adalah perhatian dari keluargaku, karena aku ngga pernah merasa sendiri, aku juga tidak pernah merasa kalo aku sakit, karena mereka memperlakukan aku seperti anak normal. Hmmm ngga deh.. malah lebih sering dikasih perhatian lebih.  kalo aku sakit maka mama, bapak, dan adek akan ikut menemani aku ke dokter, malah jadi kayak mau piknik hehehe.
Aku pernah pingsan sekali waktu Ospek pas kuliah , gara-gara ngga kuat disuruh lari. Tapi dari situ udah jarang sakit, sampe pas tingkat dua aku kena radang tenggorokan selama 6 bulan ngga sembuh-sembuh
Akhirnya aku periksa ke bagian THT RSHS, katanya faringitis akut kronis,, humpphhh dikasih anti biotik yang dosisnya lumayan gede, soalnya aku dah resistant beberapa anti biotic, mungkin karena keseringan minum jadi badannya dah kebal. Dari mulai sering  ke RSHS itu, jadi ketauan semua sakit-sakitnya, karena abis sembuh radang tenggorokan disuruh check yang lainnya, pelayanan RSHS emang bagus palagi di bagian THTnya selama 2 bulan aku konsul, dan akhirnya periksa alergi pake spt, mungkin karena udah lama ngga diobatin akhirnya konka aku bengkak jadi sulit banget buat bernafas, kayak orang sakit flu, jadi diputusin harus di operasi, buat ngecilin si conca tadi, yang buat sakit pas harus di nasal alias dokter ngecek keaadaan konkanya, jadi kamera gitu dimasukin kehidung, kameranya kayak sumpit bentuknya ada yang 3 ml, sampe 7 ml, dan sumpah rasanya sakit… kalo pas nasal sampe suka ngga sadar keluar tu air mata, padahal dah dibius  dulu. Habis operasi, dokter nyuruh aku buat Imunotherapy buat badan aku kebal sama zat alergennya, kalo ngga gitu masa harus operasi tiap 6 bulan.
Akhirnya maulah aku di immunotherapy, cara Imunotherapy itu disuntikan zat allergen ke tubuh kita, dan minimalnya 72 kali suntikan, untuk pertama 1 x suntikan setiap minggu. Jadilah aku ekstensi ke RS setiap seminggu sekali yang walhasil aku bolos kuliah setiap hari kamis, karena jadwal imuntorepay di RS Cuma ada di hari senin dan kamis.
Selama immunotherapy itu aku jadi banyak nambah temen, karena seringnya ke RS sampe dokter dan perawatnya dah pada kenal, tapi ada satu dokter yang care banget namanya dokter Sally, orang cantik dan baik hati :D
Aku suka sharing ilmu sama dia, karena dia juga tertarik di bidang IT. Pas immunotherapy ngga segampang yang aku pikir pernah aku kena varisella alias cacar air, gara-gara itu aku stop dulu terapy, malah diulang lagi dari awal dan ganti konsul ke poli kulit, jadilah selama itu aku malang melintang di RS waktuku lebih banyak di RS daripada belajar di kampus, dan aku juga adalah pasien yang aktif, sebelum ditanya dokter aku yang banyak bertanya hihihi karena sebenarnya aku lebih tertarik di bidang kesehatan, jadi wajarlah aku lebih cepat hapal istilah medis.
8 bulan sudah aku terapy masih belum membaik juga, malah makin parah karena aku merasa jantungku berdegup dengan kencang, terus badanku selalu basah karena keringat dingin. Akhirnya aku konsul pada dr.Sally dan dia mendiagnosis kalau aku sakit struma nodosa alias ada kelainan dengan kelenjar tiroid ku, aku disuruh periksa ke kedokteran nuklir, setelah dilakukan sidik tiroid dan di cek darah (salah satu manfaat dari teknologi nuklir dibidang kesehatan adalah mendeteksi kelainan pada penyakit tiroid) hasilnya adalah aku menderita struma diffusa toxic alias pembesaran kelenjar tiroid dengan kelebihan hormon tiroid, menambah daftar panjang kunjunganku di RS itu, karena jadwal yang berbeda dan poli klinik yang berbeda pula membuat aku makin sering ngga masuk kuliah, bolak balik ke Poli THT, dan poli Endokrin, terkadang nyasar ke Poli Dalam, sempat pula ke RS mata Cicendo hemm cerita itu disambung lain kali. Hah itulah nasib, biayanya jangan ditanya, sekali cek ke nuklir minimal butuh Rp.150.000 itupun karena potong askes, belum buat dokter,obat (abis gede disini padahal sebagian obat-obatanya juga udah ditanggung askes) , periksa Echodiagraphy, EKG, periksa lain”nya, ongkos, dll. Entah sudah habis berapa ratus juta buat berobat aku saja, maafin teteh ya adek”ku karena aku kalian menderita. (Bersambung)

3 Mar 2011

Cintaku Cintamu dan CintaNya

Abis buka-buka file lama, trus nemuin surat ini hmmmm tulisan ini mengingatkan ak dalam sepotong episode hidup, yang mengubah semua paradigma dan jalan hidupku.. dan juga seseorang yang sempat menempati  ruang dihati.. yang menginspirasiku untuk membuat tulisan ini

ni tulisannya..
Entah datang darimana rasa ini muncul seketika..
saat pertama kali bertatap muka hati ini bergetar rasanya.. sikapmu yang acuh tak acuh namun tak berkurangnya kehanifanmu membuat getar-getar cinta di hatiku.. menjalari seluruh sendi-sendi syarafku.. ingin kuungkapkan apa yang ada dalam diri ini. namun lidah ini terasa kelu..

Perlahannya waktu kau mulai membuka diri dan aku mulai mengenalmu, kau mampu meruntuhkan keegoanku, kau mampu menghidupkan hatiku yang tlah mati, terbetik tanya dalam hati ini apakah kau pangeran itu? yang slalu ada dalam mimpi-mimpiku dan cerita bundaku sewaktu aku kecil..

Aku gelisah menunggu kedatanganmu.. menjemputku untuk meniti jalan dalam ridhoNya. dan aku takut jika kau tiba-tiba meninggalkan aku sendirian, ketika kusedang berusaha berjalan dijalanNya.. agar ku tak kembali tersesat, karena aku membutuhkanmu sebagai pendampingku, sebagai teman perjalananku..

Aku menunggumu dalam diam.. aku menunggumu dalam senyap berharap agar kau segera datang..
dirimu pelipur lara yang memberikan kado terindah pada diriku dan menyuntikan semangatNya..

Namun belum saatnya aku menempatkan rasa agung itu dihatiku,, memberikan asa ini padamu..

Sebelum Allah menyatukan kita dalam ikatan yang suci.. karena aku ingin mencintaimu Karena Nya dan Dialah pemilik rasa agung itu..