Langsung ke konten utama

✉️ Untuk Putriku Tersayang

Nak,

Saat kamu membaca surat ini, mungkin kamu sedang belajar tentang cinta.

Mungkin kamu sedang menyukai seseorang, atau mungkin kamu sedang bertanya-tanya:

"Bagaimana aku tahu kalau dia benar-benar mencintaiku?"

Bunda ingin kalian tahu:

Cinta itu bukan sekadar kata. Bukan bunga. Bukan janji-janji di bibir.

Cinta itu adalah seseorang yang tidak membuatmu mempertanyakan harga dirimu setiap hari.

Bunda pernah jatuh cinta.

Pada seseorang yang berkata manis, terlihat agamis, dan mengaku mencintai Bunda sepenuh hati.

Tapi ternyata… cintanya hanya manis di awal.

Ia membuat Bunda merasa ragu, membuat Bunda merasa kecil, dan meninggalkan Bunda dengan luka yang lama sekali sembuhnya..

Ia bersumpah atas nama Allah, tapi itu tidak menghentikannya untuk melukai.

Karena, nak, bahkan sumpah bisa ditebus dengan kifarat. Tapi luka di hati seorang perempuan? Tidak ada kifaratnya.

Kemudian, Allah kirimkan laki-laki lain dalam hidup Bunda.

Saat awal kenal, dia tinggal jauh — Riau dan Kalimantan. Tapi saat pulang, dia mampir ke Jakarta hanya untuk bertemu Bunda.

Dia bukan santri. Bukan lulusan pesantren.

Tapi dia menjaga Bunda, tanpa pernah mengklaim diri sebagai orang paling benar

Dia tidak ingin mengambil yang bukan haknya.

Itulah Ayahmu.

Ayahmu tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk tahu Bunda adalah pilihannya.

“Ayahmu hanya datang satu kali ke rumah, lalu melamar.

Dia tidak banyak bicara manis, tapi bertindak nyata.

Dia bawa seluruh keluarganya jauh-jauh dari Riau hanya untuk membuktikan bahwa dia tidak main-main dengan cintanya.

Dia meninggalkan semua kenyamanannya di kota lain, dan ikut tinggal di kota Bunda 

karena dia tahu Bunda mudah sakit, dan harus dekat dengan keluarga.

Bahkan sekarang, saat harus LDM karena kerja,

dia rela tinggal di kamar kos sempit, sementara Bunda tinggal di rumah dengan anak-anak.

Dia tetap pulang seminggu sekali. Dia tetap bekerja keras.

Dia tetap menabung, dan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Nak…

Bunda dan Ayahmu juga pernah bertengkar.

Tapi dia tidak pernah pergi. Tidak pernah berkata ingin pisah.

Kalau Bunda marah, dia yang datang membujuk.

Dia peluk Bunda, diam-diam, membuat amarah luluh tanpa kata.

“Nak,

Cinta yang sejati tidak selalu tenang.

Tapi kalau kamu marah, dan dia tetap mendekat…

kalau kamu keras kepala, tapi dia tetap bertahan…

Maka kamu sedang bersama seseorang yang cinta bukan karena suasana, tapi karena pilihan.”

“Ayahmu tidak pernah menyerah pada Bunda, bahkan saat Bunda sedang tidak mudah dicintai.

Dia datang, memeluk, dan menghapus amarah Bunda bukan dengan kata-kata, tapi dengan kehadiran.”

“Carilah laki-laki yang tidak takut egonya runtuh, asalkan kamu tetap bersamanya.”

Nak,

Ayahmu tidak selalu benar. Tapi dia selalu kembali, selalu minta maaf, dan tidak pernah menyerah pada kita.

“Cinta sejati bukan yang sempurna, tapi yang berani bertahan dan bertumbuh bersama.

Ayahmulah bukti nyata bahwa laki-laki baik itu ada… dan kamu layak mendapatkan yang sepertinya kelak.”

Jadi, nak…

Kalau kelak kalian jatuh cinta,

ingat pesan ini:

"Jangan cari laki-laki yang banyak bicara agama tapi membuatmu takut, bingung, atau kehilangan dirimu sendiri"

"Carilah yang menjaga dirimu tanpa banyak janji, yang bukan hanya memperjuangkanmu di awal tapi yang tetap teguh meski kondisi tak sesuai harapan."

Bunda pernah jatuh. Tapi Allah menolong Bunda lewat Ayahmu.

Dan kalian lahir dari cinta yang diperjuangkan dengan sabar, bukan dengan permainan.

Kalian anak perempuan Bunda.

Kalian pantas dicintai, dihormati, dan diperlakukan dengan mulia.

Jangan pernah mengira kamu harus menyerahkan harga dirimu agar dicintai.

Karena cinta yang benar justru menjaga kehormatanmu. Dan mencintai kalian hanya di jalan yang halal.


Dengan seluruh cinta dan doa,


Bunda.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya lahiran juga.....

Baru bisa ngeblog setelah 3 bulan 10 hari lahirannya, berhubung new mom and lappienya lagi ngadat eh ternyata di iphonggg mas ada aplikasi blogspot *mak katro jadi bisa curcol lg deh Masuk minggu ke 38 posisi baby sofi dah di jalan lahir tapi belum masuk panggul agak telat kata dokter di minggu itu blon masuk panggul mungkin karena anak pertama jadi agak lama. Makin di persering lah jalan pagi-paginya, senam hamil, jongkok berdiri tiap pagi and sore pokoknya semua cara yang bisa mempercepat janin turun ke panggul semua dilakuin Sampe dua minggu sebelum lahiran itu full agendanya jalan-jalan, dua hari sebelum lahiran malah sempet nonton film di timur matahari ( seru serasa bioskop sendiri karena yg nonton cman 5 orang banyakan pada nonton film hantu2 gak jelas dan yg ngejual sensualitas) trus shopping seharian di kings, jalan kaki dari stasiun sampe alun-alun capek berat hari itu, malemnya kayak ada yang merembes gitu tapi ga pasti juga antara mimpi dan Kenyataan, ga ada kertas lak...

Panggilan sayang

Hampir tiap orang keknya punya panggilan kesayangan, kayak ak panggilan sayang mama `teteh`, bapak `unyin`, temen temen `udin`, klo mas `neng,nong,koneng, sarkoneng`(seringnya manggil koneng tau sarkoneng) klo bahasa sunda itu artinya kuning, karena nama panggilan itu jadi klo beliin barang buat aku pasti yang warnanya kuning *tepok jidattt Nah klo sofi lain lagi panggilannya, ya ga emaknya ya ga anaknya panggilan sayang orang pun beda2 klo ak si panggilnya sofi, klo mas cofi2, mama mfi, bapak cuneng,nuneng, sepupu ak ada yang manggil fiyya, banyak yang manggil neng juga, klo keluarga mas manggilnya dedek aja, malah dude ponakan aku manggilnya nama lengkap, klo ke rumah langsung teriak mana sofiaa, tapi diantara sekian banyak panggilan sayangnya yang jadi favorite orang-orang itu cofi2 sama neng, sampe aku sendiri jarang manggil sofi jadinya ya klo ga si neng ya cofi2 :) Si neng ato cofi2 berkerudung ungu

USG 4 Dimensi

Masa awal kehamilan sempat galau, karena banyak minum obat ngga jelas, makanya pengen cepet-cepet 6 bulan biar bisa usg 4 dimensi, pengen check keadaan si dedek di dalam sana, kata dokter idealnya pas usia kandungan 6-7 bulanan, alhasil pas kemaren jemput mas cuti nyempet-nyempetin deh ke rumah DSOG nya, alhamdulillah hasil cek semuanya normal, mudah-mudahan dilancarkan sampe persalinan nanti amin,,